Miscellaneous

Dariku Untukmu

D A R I K U

 
Aku adalah pemuja kata, frasa, kalimat dan prosa

Namun aku juga memujimu, yang dianugerahkan Tuhan padaku

Giliranku untuk memberikan sedikit bahagia

Rasa-rasanya, lama aku tak berbagi peluk, tawa dan canda

Aku ingin sekali, kembali ke masa itu, dimana

Impian adalah penyala semangat kita

Narasi masa lampau dan masa kini mungkin berbeda, tapi

Indah saat bersama dahulu, tak mudah terlupa.

.

 

U N T U K M U

 

Angan-angan itu, memang benar,

Nampak jauh serta samar

Gelisah ini tak mungkin pergi

Resah juga tak mudah mati

Akan tetapi, hidup tetap harus dijalani

Ingin dan harap adalah pertanda

Nuranimu sebenarnya masih berkata,

Impian ini adalah bahan bakar hati

Miscellaneous

HAPPY BIRTHDAY, Bro…

Entah mengapa, menulis tentang kamu, adikku, justru begitu sulit. Butuh berkali-kali ketik ulang demi kamu, Dik. Mungkin karena aku tak pernah benar-benar menyembunyikan sesuatu darimu, dan menulis tentang kamu dibelakangmu seperti merancang sebuah rahasia kecil.

 

Aku sudah menimbang-nimbang apa yang ingin kutuliskan tentangmu, dan memang tak mudah memutuskan sisi mana darimu yang ingin kutuliskan. Kamu, ternyata bukan orang yang mudah digambarkan dalam tulisan. Kamu (ternyata) begitu kompleks. Namun tentu dalam artian positif. Dan jujur, aku bangga dan mengagumimu.

 

Hei, Dik. Tahukah kamu? Memilikimu sebagai adikku adalah salah satu takdirNya yang tak pernah kusesali atau kukeluhkan. Hubungan kita yang akrab, seakrab sahabat. Kita yang saling menyayangi seperti kekasih. Dan kita yang memang bertengkar kadang, karena kita adalah saudara 🙂

 

Karena memiliki adik yang super seperti kamu, aku tak pernah ingin memiliki saudara perempuan.

 

Dan aku sangat bersyukur karena kamu dilahirkan bukan sebagai perempuan. Karena kita jadi tak punya alasan untuk iri satu sama lain dengan kebutuhan yang berbeda.

 

Meskipun beda jenis kelamin, kita justru sering jalan berdua dan tak pernah merasa canggung karenanya. Bahkan kita saling curhat, menghabiskan tengah malam hingga penat, hanya untuk berbicara dan berdiskusi tentang banyak hal, dari hal-hal yang umum hingga masalah pribadi. Kadang urutan lahir tak membuat posisiku sebagai yang lebih tua menjadi serba lebih. Sebagai lelaki, kamu selalu bisa diandalkan oleh keluarga. Meski lebih muda, aku merasa kamu justru lebih menjagaku daripada aku yang menjagamu.

 

Aku terkadang takut, seiring kita bertambah usia, ‘kita’ akan hilang, ditelan dunia realitas sempit ala orang dewasa.

Aku takut, kita kehilangan sisi anak kecil kita. Sisi anak kecil yang selama ini menjadi rahasia keakraban kita–Dimana saat kita bercanda kita tak mudah tersinggung, dan saat berkelahi kita mudah memaafkan.

Aku takut, bertambah tua berarti hilangnya keakraban hubungan kita, dimana kita hanya menjadi saudara sebagai status dalam dokumen, yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

 

Aku tak mau itu terjadi pada ‘kita’.

Semoga kamu mengharapkan hal yang sama.

Aku hanya berharap semoga di ulang tahunmu kali ini, kamu diberikan segala hal yang terbaik dariNya. Semoga kedewasaanmu, rezekimu, kemurahan hatimu, semua hal baik tentang kamu terus bertambah. Semua doa terbaik hari ini hanya untukmu.

 

Mungkin bagimu aku bukan kakak terhebat, tapi bagiku, kamulah adikku yang terbaik.

 

Selamat ulang tahun adikku, Adyatma.

 

 

Dari kakak,

 

Jusmalia Okt.